Memahami Pengguna dengan Persona
Sebelum membuat suatu produk, sangat penting untuk mengetahui kebutuhan pengguna. Dengan mengetahui kebutuhan pengguna, akan menentukan seperti apa produk yang dihasilkan. Salah satu cara untuk mengetahui kebutuhan pengguna adalah dengan membuat Persona.
Apa itu Persona?
Persona adalah karakter fiksi yang dibuat untuk mewakili berbagai jenis pengguna yang mungkin menggunakan produk kita untuk membantu desainer memahami kebutuhan dan tujuan pengguna. Pesona membantu kita dalam memetakan kebutuhan pengguna dengan fungsionalitas desain. Oleh karena itu, dalam pembuatannya persona harus dibuat benar-benar berdasarkan observasi dari real user, bukan dibuat berdasarkan asumsi kita terhadap pengguna.
Langkah Pembuatan Persona
- Mengumpulkan informasi terkait user
Hal pertama yang perlu dilakukan adalah melakukan penelitian untuk memahami pola pikir dan perilaku target pengguna. Bisa dilakukan dengan melakukan wawancara atau mengamati cukup banyak orang yang dapat mewakili target pengguna.
2. Menganalisis hasil penilitian
Setelah informasi terkait terkumpul, langkah selanjutnya adalah menganalisis hasil penelitian untuk menemukan pattern untuk mengelompokan beberapa orang yang memiliki kemiripan menjadi satu jenis pengguna.
3. Menentukan prioritas
Tidak jarang setelah proses pengelompokan terdapat lebih dari satu persona untuk setiap produk. Namun, apabila terlalu banyak persona, fokusnya akan terlalu luas. Untuk itu kita perlu menentukan prioritas hal-hal yang akan menjadi persona. Meskipun tidak ada aturannya, tiga atau empat persona dirasa sudah cukup untuk suatu produk.
4. Membuat skenario dan dokumen persona
Persona akan memiliki nilai ketika memiliki skenario. Skenario adalah situasi yang dicitrakan yang menggambarkan bagaimana persona akan berinteraksi dengan produk untuk mencapai tujuannya.
Umumnya, informasi berikut harus tercakup di dalam dokumen persona.
- Nama Persona
- Foto
- Demografi (jenis kelamin, usia, lokasi, status perkawinan, keluarga)
- Tujuan dan kebutuhan
- Frustrations (atau “pain points”)
- Perilaku
- Kepribadian
5. Sosialisasikan persona dengan anggota tim
Semua anggota tim harus memiliki hubungan yang positif dengan persona dan bisa melihat nilai di dalamnya agar bisa lebih memahami kebutuhan pengguna dengan tepat.
Berikut adalah salah satu contoh persona yang baik.
Contoh Penerapan Persona dalam PPL 2021
Dalam proyek kelompok saya, Sistem Informasi Penilaian dan Database Praktikum I dan II, terdapat 5 persona untuk dapat menggambarkan macam-macam pengguna berdasarkan kebutuhannya. Berikut adalah beberapa contoh dari persona proyek kelompok saya.
Dari kedua persona di atas, dapat dilihat bahwa masing-masih persona memilihi karakteristik dan kebutuhan yang berbeda. Persona tersebut yang akan menjadi acuan kelompok kami dalam proses pengembangan.
Sekian penjelasan singkat mengenai pentingnya persona dalam pembuatan suatu produk. Semoga bermanfaat.